Selasa, 27 Desember 2022
Marketing.co.id – Berita Digital & Techno | Penggunaan transaksi uang elektronik mengalami pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, jumlah uang elektronik di Indonesia pada Januari hingga Oktober 2019 mencapai 292,3 juta dengan total transaksi sebesar 145,2 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 41,9 juta unit dengan transaksi sebesar Rp5,3 triliun.
Terlebih di masa pandemi ini, Bank Indonesia mencatat jumlah transaksi menggunakan e-money telah mencapai lebih dari 400 juta transaksi dalam satu bulan pada tahun 2020. Asosiasi Fintech indonesia (AFTECH) menyebut besarnya volume transaksi e-money di tanah air selama pandemi tidak hanya dikontribusikan dari aktivitas individu, tetapi juga hampir semua sektor bisnis mulai dari UMKM hingga bisnis menengah dan besar.
Tingginya penggunaan e-money di Indonesia membawa angin segar untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Peluang ini dimanfaatkan maksimal oleh PT Jatelindo Perkasa Abadi untuk turut mengembangkan ekosistem transaksi digital.
Sebagai perusahaan biller aggregator yang berpengalaman selama 16 tahun, Jatelindo telah membuktikan reputasinya dalam penyediaan layanan koneksi biller pada berbagai perusahaan besar di berbagai sektor bisnis antara lain PLN, Pulsa dan BPJS kesehatan, perbankan seperti Mandiri, BNI, BRISyariah dan bank-bank lainnya serta retail modern (Indomaret, Alfamart Superindo) dan sejumlah marketplace.
Dari layanan biller tersebut, Jatelindo berhasil membukukan catatan jumlah transaksi rata-rata sekitar Rp 7 triliun per bulan dengan jumlah transaksi lebih dari 40 juta transaksi per bulannya. “Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan partner-partner kami selama ini. Kami akan selalu meningkatkan pelayanan yang inovatif dan merilis produk-produk yang solutif demi memenuhi kebutuhan partner dan mitra komunitas kami yang makin beragam,” tutur Direktur Utama PT Jatelindo Perkasa Abadi, Idham Hadju saat live streaming peluncuran FELLO di Youtube
Pencapaian transaksi tersebut tak terlepas dari peran komunitas PPOB (Payment Point Online Bank) yang telah bermitra selama bertahun-tahun dengan Jatelindo seperti komunitas penjual pulsa, koperasi, warung, dan loket-loket pembayaran tagihan lainnya dengan jumlah mencapai lebih dari ratusan ribu loket. Selain melayani beragam tagihan seperti PLN, BPJS dan PDAM, tahun lalu Jatelindo juga meluncurkan NAROBIL, sebuah platform yang membantu komunitas-komunitas informal seperti komunitas olahraga, UKM, RT/RW, dan pembelajaran (sekolah) untuk melakukan penagihan digital.
Luncurkan FELLO
Guna melengkapi solusi tersebut, tahun ini PT Jatelindo Perkasa Abadi berinisiatif membuat sebuah platform e-money untuk bertransaksi digital di segmen komunitas. Perusahaan yang telah berdiri sejak 2004 itu melakukan terobosan solutif dengan meluncurkan FELLO, yaitu platform e-money untuk memberikan kemudahan bertransaksi bagi komunitas. Saat ini aplikasi FELLO sudah bisa diunduhdi Play Store.
Tak bisa dipungkiri, perkembangan bisnis yang begitu dinamis turut membawa perubahan pada komunitas. Kini komunitas tak hanya menjadi tempat berkumpul dan mengekspresikan kesamaan saja, melainkan telah bertransformasi sebagai peluang bisnis yang menggiurkan.
Timbulnya tren tersebut mendorong komunitas untuk berinovasi dalam memaksimalkan potensi ekonomi yang ada. Namun sayangnya, tak semua komunitas memiliki waktu cukup untuk mengorganisasikan hal-hal teknis sehubungan dengan aktivitas mereka. Alhasil, lantaran kesibukan pengurus dan anggotanya, beberapa hal seperti iuran anggota komunitas dan aktivitas keuangan lainnya mengalami kendala.
Untuk meningkatkan kapasitas dan komitmen Jatelindo memberikan pelayanan prima kepada komunitas, Jatelindo merekrut sejumlah tenaga ahli di bidangnya. Salah satunya dengan memboyong Setiawan Adhiputro yang telah memiliki jam terbang tinggi di industri pembayaran digital sebagai advisor fintech.
Jebolan Kartuku, GoJek dan OVO, Setiawan Adhiputro, yang biasa dipanggil Wawan, optimistis dapat mengembangkan FELLO sebagai pemain utama di bisnis ini dan berkontribusi terhadap adopsi pembayaran digital di berbagai komunitas.
Strateginya, menurut Wawan, selain aktif bermitra dengan komunitas existing yang unbankable namun memiliki market luas seperti RT-RW, perumahan dan apartemen, alumni sekolah, pramuka hingga UMKM seperti GEMAWIRA (Gerakan Masyarakat Wirausaha), Jatelindo juga akan mengoptimalkan potensi market komunitas PPOB (Payment Point Online Bank) yang telah dibangun selama ini.
“Ada lebih dari 100 ribu jaringan komunitas mitra PPOB, penjual pulsa hingga loket pembayaran. Kita menargetkan setidaknya 10 hingga 20 persen pengguna bisa didapatkan dari sana,” ujar Wawan.
Wawan menjelaskan, Jatelindo akan menggandeng beragam komunitas dengan maksimal. “Kami menargetkan sedikitnya 10 komunitas bakal menjadi mitra FELLO sampai akhir tahun ini. Kami akan menjembatani semua anggota komunitas untuk mempermudah transaksi,” tandas Wawan.
Sebagai e-money berbasis komunitas, FELLO akan memiliki beragam fitur menarik yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan komunitas. Dengan mengakses FELLO, anggota komunitas bisa melakukan transfer atau bayar iuran dengancepat, mudah serta aman. FELLO juga memberikan benefit dalam bentuk sharing admin yang akan diperoleh dari berbagai transaksi seperti pulsa, token listrik, dan BPJS kesehatan.